tidak mudah, tetap berusaha
Melupakan, bukan hal yang mudah untuk dijalani dalam sebuah hubungan. Semua bentuk hubungan akan banyak mengalami kerikil hingga batu besar dalam perjalanannya. Setampan rupa dan sebaik sifat belum tentu utuh seperti itu. Ada kala Tuhan mengijinkan sebuah batu masuk kedalam sebuah hubungan. Ya, memang sama Tuhan diperbolehkan. Terkadang Tuhan memberi itu karena Dia sayang sama kita. Tuhan ingin mengingatkan kita anaknya untuk bisa lebih waspada untuk tidak terlena dengan kehidupan yang nyaman. Tuhan ingin kita bangkit dan bergerak ke zona yang lain. Bahkan Tuhan mengijinkan batu masuk dalam sebuah hubungan untuk membuat kita semakin tunduk padaNya. Ujian yang diberikan bukannya membuat kita semakin melihat ke atas tetapi membuat kita semakin rendah hati, semakin ingin dekat denganNya.
Tapi namanya manusia, tidak suci dan penuh dengan dosa. Sudah pasti masih ada hal yang mengganjal bukan? salah satunya susah untuk melupakan. Mungkin kita bisa memafkan tetapi untuk melupakan adalah sebuah hal lain yang cukup rumit prosesnya. Terkadang proses melupakan batu tersebut sama seprti ditinggal orang yang kita cintai. Iya, ga salah kok. Prosesnya rumit, prosesnya butuh waktu panjang, prosesnya juga butuh kesiapan hati dan kerendahan hati untuk bisa menerima. Yup, melupakan adalah menerima. Accepting, easy word, easy to say but hard to do.
Ga ada salahnya kamu butuh waktu lama untuk memproses ini semua. Ga ada salahnya juga kamu butuh waktu sendiri dengan diri kamu. Apa yang rusak dalam dirimu, hanya bisa kembali jika kamu mau. Susah, susah banget. Sama seperti bayi, prosenya pun juga ga bisa langsung berdiri. One step at one time, i say. 1 langkah dulu yang menurut kamu kamu siap. Ga peduli apa kata orang. Kamu yang merasakan, biarkan dirimu yang mengobati rasa itu. Perlahan, merangkak, berdiri, berpegangan hingga kamu bisa berjalan sendiri lagi.
Sama aku, juga masih dalam proses ini. Aku percaya, proses ini indah pada waktunya. Hanya butuh kesabaran dan faith yang luar biasa kuatnya. Aku juga sering rapuh, tapi bukan berarti pantang menyerah. Aku tidak selalu kuat seperti yang diperlihatkan wajahku, karena aku hanya manusia biasa. Tapi aku berusaha ingin lepas dari jurang ini.